Patung Ikonik di Jakarta

Di Jepang, terdapat berbagai jenis hantu dan makhluk
supranatural yang memiliki tempat dalam mitologi dan cerita rakyat mereka.
Beberapa hantu Jepang yang terkenal termasuk:
1. Yurei : Yurei adalah hantu orang mati yang sering kali
digambarkan sebagai roh yang tersesat atau yang belum menemukan ketenangan
karena alasan tertentu. Mereka sering kali muncul dengan rambut panjang
menutupi wajah mereka, mengenakan pakaian tradisional Jepang seperti kimono,
dan sering kali terkait dengan cerita kematian tragis atau dendam. Yurei adalah
istilah dalam bahasa Jepang yang merujuk kepada hantu atau roh orang yang telah
meninggal dunia. Secara tradisional, yurei sering digambarkan sebagai roh yang
belum menemukan ketenangan atau kebahagiaan karena alasan tertentu, seperti
kematian yang tragis, pembunuhan, atau karena meninggalkan urusan dunia yang
belum terselesaikan. Mereka sering muncul dalam cerita rakyat Jepang, mitologi,
dan budaya populer, termasuk dalam literatur, seni visual, dan film.
Ciri-ciri umum dari yurei adalah:
- Rambut panjang menutupi wajah mereka.
- Mengenakan pakaian tradisional Jepang seperti kimono,
sering kali berwarna putih.
- Sering kali terlihat pucat atau transparan.
- Dapat muncul dengan tanda-tanda fisik dari kematian
mereka, seperti luka atau pakaian yang basah karena tenggelam.
Yurei sering dikaitkan dengan perasaan dendam atau keinginan
yang kuat yang tidak terpenuhi, dan kadang-kadang mereka dapat berinteraksi
dengan dunia manusia, baik dengan cara yang membantu atau menakutkan. Konsep
yurei adalah bagian penting dari warisan budaya Jepang yang kaya akan
cerita-cerita supranatural dan keyakinan tentang kehidupan setelah kematian.
2. Onryo : Onryo adalah jenis khusus dari yurei yang
memiliki dendam kuat terhadap orang-orang yang bertanggung jawab atas
kematiannya. Mereka sering kali muncul untuk membalas dendam dan bisa sangat
mengerikan dalam perilaku mereka.
Onryo adalah istilah dalam bahasa Jepang yang merujuk kepada
jenis hantu yang memiliki dendam atau kemarahan kuat, biasanya terkait dengan
kematian tragis atau tidak adil. Istilah "onryo" sendiri dapat
diterjemahkan secara harfiah sebagai "roh yang membawa kemarahan"
atau "roh yang sakit hati". Karakteristik umum dari onryo termasuk
penampilan yang mengerikan dan perilaku yang menakutkan terhadap orang-orang
yang mereka anggap bertanggung jawab atas penderitaan mereka ketika masih
hidup.
Beberapa contoh terkenal dari onryo dalam budaya Jepang
termasuk:
1. Oiwa dari cerita "Yotsuya Kaidan": Oiwa
adalah seorang wanita yang meninggal dengan cara yang tragis dan muncul kembali
sebagai onryo untuk membalas dendam atas penderitaan yang dia alami.
2. Okiku dari cerita "Banchō Sarayashiki":
Okiku adalah pelayan yang disalahkan atas hilangnya piring berharga dan dibunuh
sebagai hasilnya. Dia muncul kembali sebagai onryo untuk menghantui
pembunuhnya.
3. Kiyohime dari cerita "Dojoji": Kiyohime
adalah seorang wanita yang ditolak cintanya dan mengubah dirinya menjadi naga
untuk mengejar kekasihnya yang berlindung di dalam lonceng kuil. Dia kemudian
membakar kuil itu dan menghantui orang yang telah mengecewakannya.
Onryo sering kali digambarkan dengan penampilan yang
menyeramkan, seperti wajah yang berdarah atau mengelupas, rambut yang mengacau,
dan sering kali mereka memiliki kekuatan supranatural yang digunakan untuk
membalas dendam. Cerita-cerita tentang onryo telah menjadi bagian penting dari
warisan cerita rakyat Jepang yang kaya akan aspek-aspek supranatural dan
moralitas manusia.
3. Ubume: Ubume adalah hantu yang terkait dengan ibu
yang meninggal saat melahirkan atau meninggal dalam keadaan tragis sebelum
mereka dapat merawat anak mereka dengan baik. Mereka sering dikaitkan dengan
perlindungan atau pertolongan kepada anak-anak mereka yang masih hidup.
Ubume adalah salah satu jenis hantu dalam mitologi Jepang
yang sering dikaitkan dengan figur ibu yang meninggal dunia saat melahirkan
atau dalam keadaan tragis lainnya yang terkait dengan anak-anak mereka. Istilah
"ubume" sendiri dapat diterjemahkan secara harfiah sebagai "ibu
tangisan" atau "ibu yang menyedihkan".
Ciri-ciri umum dari ubume adalah:
1. **Penampilan**: Ubume sering digambarkan sebagai sosok
perempuan yang memegang bayi atau anak kecil. Mereka sering kali memiliki
ekspresi yang sedih atau terlihat menangis.
2. Latar Belakang: Ubume sering muncul dalam
cerita-cerita rakyat Jepang sebagai ibu yang meninggal dalam keadaan yang
tragis, seperti saat melahirkan atau karena alasan lain yang menyedihkan.
Mereka meninggalkan dunia ini dengan urusan yang belum terselesaikan atau
keinginan untuk melindungi atau merawat anak mereka.
3. Interaksi dengan Manusia: Meskipun ubume dapat
terlihat menakutkan karena sifat mereka yang melayang-layang atau muncul
tiba-tiba, mereka tidak selalu berbahaya. Beberapa cerita menggambarkan mereka
sebagai roh yang melindungi anak-anak atau memberi petunjuk kepada orang-orang
yang baik hati.
Ubume sering kali menjadi fokus cerita-cerita moral atau
sentimental dalam budaya Jepang, menggambarkan cinta seorang ibu yang kuat dan
pengorbanannya untuk anak-anaknya, bahkan setelah kematian mereka.
Legenda-legenda tentang ubume mengandung elemen emosional yang mendalam dan
sering kali memberikan pembelajaran tentang nilai-nilai keluarga, kasih sayang,
dan pengorbanan.
4. Kuchisake-onna: Kuchisake-onna, atau "wanita
bermulut terbelah", adalah hantu wanita yang memiliki mulut terbelah dari
telinga ke telinga. Dalam cerita rakyat, dia bertanya kepada orang-orang apakah
dia cantik. Jika seseorang menjawab "tidak", dia membunuh mereka.
Jika mereka menjawab "ya", dia memotong mulut mereka seperti
miliknya.
5. Tengu: Tengu adalah makhluk mitologis yang sering
digambarkan sebagai burung elang atau manusia dengan sayap dan hidung merah
panjang. Mereka memiliki kekuatan gaib dan sering kali dianggap sebagai
pelindung gunung atau tempat suci, meskipun mereka juga dapat bertindak sebagai
penipu atau penjahat dalam beberapa cerita.
6. Rokurokubi: Rokurokubi adalah wanita yang pada siang
hari terlihat seperti manusia biasa tetapi pada malam hari leher mereka
memanjang dan mereka menjadi serempong untuk memakan nyawa manusia atau membuat
jauh.
Setiap hantu atau makhluk supranatural ini memiliki cerita
unik dan sering kali berfungsi untuk mengajarkan nilai-nilai moral atau
memberikan peringatan kepada pendengarnya. Mitologi hantu Jepang telah menjadi
bagian penting dari warisan budaya mereka yang kaya.
Komentar
Posting Komentar